Senin, 15 Februari 2010

AWAS BAHAYA GHIBAH ( MENGUNJING )

Menggunjing (Ghibah) adalah salah satu tindakan yang paling dibenci Allah. Tapi celakanya, kebiasaan ini justru disukai banyak orang, baik di kantor, ditempat kerja atau bahkan di rumah. Terurama kalangan ibu-ibu yang tanpa mereka sadari telah ber-ghibah karena seperti telah menjadi kebiasaan sehari-hari.

Kita semua tentu sudah mahfum, dengan alasan apapun gibah atau menggunjing berakibat hilangnya pahala dan menyebabkan dosa. Kita tentu tidak mengiginkan kasih sayang Allah yang telah banyak kita rasakan terhalang oleh ghibah.

Dewasa ini, dengan kecanggihan teknologi muncul bentuk-bentuk ghibah dengan berbagai macam ragamnya. Ghibah bisa terjadi ketika SMS, chating hingga perilaku lainnya yang tanpa disadari menjebak kita ke dalam Ghibah. Tayangan televisi atas permintaan penontonnya juga banyak menyuguhkan tayangan yang tak jauh dari menggunjing orang lain. Ujungnya beberapa waktu lalu beberapa kalangan memprotes dan mengharamkan Infotainment.

Allah SWT. berfirman : "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjingsebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantarakamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat Lagi Maha Penyayang (QS. Al-Hujuraat 12)

Rasulullah SAW. bersabda : Ketika saya Mi'raj, saya telah melihat suatu kaum yang berkuku tembaga digunakan untuk mencakar muka dan dada mereka sendiri, maka saya bertanya kepada Jibril, "Siapakah mereka itu?" Jawabnya : "Mereka yang memakan daging orang dan mencela kehormatan orang lain, (yakni Ghibah). (HR. Abu Dawud dari Anas ra.)


Melihat gambaran perumpamaan Ghibah begitu berat dosanya, sekiranya selalu berhati-hati dan berpikir dalam setiap berbicara adalah langkah terbaik untuk menghindarinya. Introspeksi diri adalah salah satu yang bisa mencegah terjadinya ghibah, apabila kita selalu sadar bahwa kita sendiri tidak sempurna di mata Allah maka disetiap kesempatan kita diajak menggunjing keburukan orang lain kita akan menghindari dan cukup berdo'a dalam hati "Ya Allah Semoga Saya Tidak menjadi seperti mereka yang menggunjing dan yang digunjingkan". Itu lebih baik untuk kita didunia maupun di akhirat. Semoga Allah selalu memudahkan dan membimbing kita ke jalan yang diridhai-Nya. Amin.

Cara-cara menangkal Ghibah :

1. Berbicara sambil berfikir.
"Perlukah saya mengatakan Hal ini?" "Apa manfaatnya? Apa mudharatnya?"
2. Selalu Ingat kepada Allah.
Ingatlah betapa buruknya dan besarnya kebencian Allah terhadap orang yang ber-ghibah.
3. Selalu Introspeksi diri dan percaya diri.
Orang yang tidak percaya diri suka mengikuti saja perbuatan orang lain sehingga mudah terseret dengan perbuatan ghibah orang lain. Bahkan dapat juga menyebabkan terjadinya ghibah, karena tidak mempunyai prinsip yang pasti pada diri sendiri sehingga senang memperhatikan, membicarakan dan menilai orang lain.
4. Buang penyakit hati.
Kebanyakan ghibah tumbuh karena didasari rasa iri dan benci, juga ketidakikhlasan menerima kenyataan bahwa orang lain bisa lebih dari kita. Dan kalau dirinya kurang beruntung, dia senang menyadari bahwa masih banyak orang yang lebih sengsara dari pada dirinya tetapi hanya untuk membanggakan diri bukannya bersyukur.
5. Posisikan diri.
Ingatlah ketika sedang membicarakan keburukan orang lain, bayangkan bagaimana jika keburukan kitapun dibicarakan orang. Sebagaimana hadits yang menyatakan bahwa "Allah akan menutup aib kita jika kita menutupi aib orang lain, dan sebaliknya Allah akan menunjukkan aib kita jika kita senang membuka aib orang lain."
6. Hindari, Ingatkan, Diam atau Pergi.
Berusahalah menghindari ghibah sebisa mungkin, dengan cara mengalihkan pembicaraan atau dengan mengingatkan orang yang mengajak ghibah. Kalau tidak berhasil lebih baik kita menyingkir.

1 komentar:

  1. ikut copas buat tugas yaaa :) follow me, mrs-kirazza.blogspot.com

    BalasHapus